Archive for 11/01/2016 - 12/01/2016
Mungkinkah wacana Indonesia Emas 2045 terwujudkan?
Bangsa Indonesia
khususnya rakyat Indonesia saat ini sedang mengalami situasi keterperukan dalam
pedoman hidup. Bung Karno mengatakan "Suatu bangsa apabila kehilangan
jati dirinya, maka bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan hidup, bahkan akan
punah".Rakyat Indonesia mulai buta akan namanya persatuan Indonesia.
Korupsi semakin menjalar dari Pusat pemerintahan hingga ke badan pemerintahan
terkecil yang ada di Bumi Pertiwi ini. Korupsi bukanlah lagi sebagai perilaku
yang tercela dihadapan para rakyat nya. Bahkan, para menteri menteri yang
menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu II menjadi tersangka dalam kasus korupsi.
Bangsa Indonesia
semakin dipenuhi dengan masyarakat-masyarakat yang hanya ingin mementingkan
kepentingan dan tujuan dia maupun kelompoknya. Mulai dengan pencurian kayu atau
yang sering disebut dengan “Illegal Logging” , pembakaran hutan untuk
pengalihan fungsi lahan, pengutipan liar yang dilakukan oleh banyak masyrakat,
bahkan mereka tak sungkan untuk mencuri hasil-hasil dari pertanian masyarakat
kecil yang ada. Tanpa meilhat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia belumlah
bangkit dari keterperukan. Mereka menguasai semuanya, tanpa berfikir bahwa apa
yang mereka lakukan menghambat kemajuan bangsa nya sendiri.
Dalam dokumen
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang
disusun oleh Menko Perekonomian, dicanangkan bahwa pada 2025 Indonesia menjadi
negara mandiri, maju, adil, dan makmur berpendapatan per kapita sekitar 15.000
dollar AS. Saat itu, Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar
dunia. Lebih jauh, pada 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari tujuh
kekuatan ekonomi di dunia dengan pendapatan per kapita 47.000 dollar AS! Namun,
yang dimaksud negara maju dalam dokumen MP3EI adalah negara yang pertumbuhan
ekonominya positif dan tingkat inflasinya menurun. Apakah masyarakat dan
kehidupannya juga maju atau beradab sama sekali tidak disinggung sama sekali.
Dan
ditambah dalam kurun 2015-2045 piramida penduduk Indonesia akan sangat ideal
dengan penduduk mayoritas berusia 15-45 tahun, usia produktif. Indonesia saat
itu akan menikmati apa yang disebut jendela demografi. Masalahnya,
seperti apa kualitas mereka, penduduk usia produktif itu, kelak?
Rakyat Indonesia di
melenium pertama, leluhur kita berhasil membangun sebuah Candi, yang sekarang
menjadi Candi terbesar dan terindah di dunia yaitu, Candi Borobudur. Di
melenium kedua rakyat Indonesia, dibawah naungan Kerajaan Majapahit berhasil
menguasai dan menjadi pelaku penting dalam percaturan dunia. Dan semua itu
mulai luntur ketika Bangsa Belanda mulai datang ke Nusantara. Mereka
me-monopoli segala yang ada di nusantara. Mereka menguasai bangsa ini sampai
350 tahun lamanya. Mereka menjadi tuan ditanah Nusantara. Seluruh rakyat
Indonesia harus menurut apa yang mereka inginkan. Hampir seluruh kerajaan-kerajaan
tunduk, dan tidak dapat melawan. Dan juga diikuti oleh masuknya Jepang yang
menjajah negara kita dengan kekerasan dan tidak kenal kasih sayang.
Bangsa Indonesia
menjadi terbelakang, tidak dapat berkembang. Mereka hanya sebatas menjadi
buruh. Bagi mereka yang beruntung mereka dapat bersekolah hingga ke jenjang
tertinggi. Hal ini terus berlaku selama masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Masuk ke akhir
masa-masa penjajahan di Indonesia. Para penjajah mulai mendapatkan perlawanan
dari segala penjuru Indonesia. Melalui fisik maupun non fisik, tetap perlawanan
itu terjadi. Hingga mulai muncul tokoh-tokoh pemikir dan penggerak massa.
Seperti Oemar Said Tjokroaminoto, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Tan Malaka, Sutan
Syahrir, Kiai Hasyim Ashari, Moh Yamin, Prof. Soepomo, Ki Hajar Dewantara, dll.
Rakyat Indonesia mulai bergerak dan para pemikir mulai mencanangkan sebuah
dasar negara indonesia agar kemerdekaan yang mereka dapat tidak akan sia-sia.
Kemerdekaan pun didapatkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dan dasar negara yang
diusung oleh para pendiri bangsa kita adalah Pancasila, yang terdiri dari:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa, 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan
indonesia, 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Indonesia menuju 2045
sangat lah harus diperhatikan oleh siapapun yang ada di Indonesia saat ini.
Ditahun itu lah indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan nya. Kemerdekaan
yang didapat dengan usaha yang tidak dapat kita balaskan sebagai penerus
bangsa. Para pahlawan memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia agar
mendapatkan kemerdekaan nya.
Saat ini, jumlah
penduduk Indonesia usia muda lebih banyak dibandingkan dengan usia tua. Usia
0-9 tahun sebesar 45 juta, pada tahun 2045 akan berusia 35-45 tahun dan Usia
10-19 tahun berjumlah 43 juta jiwa, pada tahun 2045 akan berusia 45-54 tahun.
Hal inilah yang menjadi background munculnya identitas generasi emas. Jika kita
lihat data dari Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah usia muda dari tahun ke tahun
terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2005 usia 15-39 tahun, pada tahun
2005 berjumlah 93.865.303, pada tahun 2010 sudah meningkat menjadi 100.418.626
orang. Bahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan
bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2035 mendatang berjumlah 305,6 juta
jiwa. Jumlah ini meningkat 28,6 persen dari tahun 2010 yang sebesar 237,6 juta
jiwa. Pada tahun 2010, proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 66,5
persen. Proporsi ini terus meningkat mencapai 68,1 persen pada tahun 2028 sampai
tahun 2031.
Meningkatnya jumlah
penduduk usia produktif menyebabkan menurunnya angka ketergantungan, yaitu
jumlah penduduk usia tidak produktif yang ditanggung oleh 100 orang penduduk
usia produktif dari 50,5 persen pada tahun 2010 menjadi 46,9 persen pada
periode 2028-2031. Tetapi angka ketergantungan ini mulai naik kembali menjadi
47,3 persen pada tahun 2035. Mengelola generasi emas akan menjadi tantangan
terbesar bangsa Indonesia. Karena populasi usia produktif yang jumlahnya luar
biasa tersebut merupakan bonus demografi yang sangat berharga. Namun,
sebaliknya bila pengelolaannya tidak baik, kesempatan emas tersebut akan
menjadi bencana demografi .
Situasi sekarang yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia ini ialah ketiadaan sebuah jati diri bangsa. Bangsa indonesia
bersama rakyat nya buta akan jati dirinya. Pancasila harus kembali ditanamkan
kepada seluruh rakyat Indonesia. Khususnya kepada anak-anak calon penerus
bangsa. Karena jika kita tidak menanamkan kembali Pancasila, Indonesia akan
menghadapi yang namanya demografi disaster. Para penerus
bangsa akan tetap melanjutkan sebuah tradisi yang sangat merugikan bangsa ini.
Indonesia akan menuju sebuah masa dimana kita diberi sebuah kesempatan menjadi
bangsa yang mandiri, bangsa yang makmur dan bangsa yang memimpin dunia. Ditahun
2045 ekonomi indonesia akan memasuki sebuah masa dimana Indonesia akan mengatur
perekonomian dunia. Ini semua bisa didapat dan bisa direalisasikan, dengan
hanya dengan merubah marsyarakat masyarakat yang ada dan mendidik dengan baik
dan benar para penerus bangsa.
Pancasila harus kembali ditegakkan menjadi sebuah pedoman hidup bangsa
Indonesia. Rakyat indonesia harus mengamalkan pancasila dengan baik. Rakyat
indonesia haruslah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasaama
antara pemeluk agama dengan pengenut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan butir sila ke 1, agar tidak terjadi
perpecahan diantara rakyat Indonesia.
Selanjutnya, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan ,engembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia, serta berani membela keadilan sesuai dengan butir
sila ke-2. Agar rakyat Indonesia dapat menjadi rakyat yang bersatu, tanpa
perselisihan, menjaga ketertiban di lingkungan masyarakat dan menciptakan
sebuah lingkungan persaingan yang sehat.
Kemudian mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan sesuai butir sila ke-3, ini bermaksud agar seluruh rakyat
menghilangkan egonya, agar KKN di negara ini hilang dengan sendirinya. Korupsi
khususnya telah menempatkan indonesia dalam situasi yang sangat memilukan.
Setelah itu rakyat Indonesia juga harus menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah sesuai dengan sila ke-4.
Dan juga haruslah memilih para wakil-wakil dengan teliti dan baik. Bukan karena
hanya ingin menguntungkan seuatu golongan saja. Dan juga Mengembangkan
perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan sesuai dengan sila ke-5.
Itu semua harus dilengkapi dengan pendidikan yang baik dan benar kepada para
penerus bangsa, agar Indonesia dapat menjadi sebuah bangsa yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, bangsa yang adil dan beradab, bangsa yang bersatu, bangsa
yang menghadapi sebuah masalah dengan musyawarah, dan bangsa ini menegakkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
Dengan mengembalikan Pancasila sebagai pedoman hidup, maka kualitas penduduk di
usia produktif nanti akan menjadi penduduk yang memiliki keahlian, serta
kualitas kerja yang dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Daftar Pustaka :
Internet: Generasi Emas 2045 | patriamaya27.wordpress.com
Jurnal: Dr. H. Sugiharto, SE,. MBA. 2012. Menyongsong Indonesia Emas 2045